Materi Mata Kuliah Ekonomi Pembangunan I
KONSEP DASAR PEMBANGUNAN & KARASTERISTIK NEGARA BERKEMBANG
OPENING REMACH
Negara-negara Dunia Ketiga itu penting karena kemiskinannya yang sangat parah.
Sejak Adam Smith mengeluarkan buku “An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations”
Para ekonom melanjutkan penyelidikan mengenai perkembangan ekonomi
negara. Ada negara-negara yang mengalami perkembangan, ada juga yang
mengalami kemacetan.
Pertanyaan :
Mengapa perkembangan ekonomi dibanyak negara tidak seperti yang diharapkan????
Faktanya :
- Ada kenyataan bahwa banyak negara yang mengalami perkembangan di dalam pendapatan nasionalnya, tetapi hanya cukup untuk mengimbangi pertambahan penduduk.
- Ada perbedaan tingkat hidup antara negara yang satu dengan yang lain, dan perbedaan ini semakin besar.
- 67 % penduduk di dunia hanya menerima kurang dari 17 % pendapatan di dunia.
- Banyak negara yang sudah sadar pentingnya peningkatan pendapatan, dan negara2 tsb berkehendak untuk berkembang. Usaha2 tsb menimbulkan masalah politik ex: keinginan untuk merdeka.
Ilmu Ekonomi Pembangunan
Ilmu ekonomi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan umum dinegara-negara berkembang.
Todaro (Michael P. Todaro – Ekonom Amerika).
Pembangunan ekonomi sebagai suatu proses multidimensional yang
mencakup perubahan struktur, sikap hidup dan kelembagaan, selain
mencakup peningkatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketimpangan
pendapatan, dan pemberantasan kemiskinan.
Jika mengacu pada kaidah konvensional, maka diperlukan banyak
penyesuaian, mengingat karasteristik negara berkembang yang berbeda
dengan negara-negara maju.
Klasifikasi negara berkembang.
Bank dunia mengklasifikasi negara berkembang dalam 3 kategori pendapatan yaitu :
1. Pendapatan rendah, (pendapatan per kapita < US$785 per tahun)
2. Pendapatan menengah, (pendapatan per kapita US$786-US$3.125 per tahun).
3. Pendapatan tinggi, (Pendapatan per kapita >US$3.126 per tahun).
Kesamaan karasteristik negara berkembang
1. Standar hidup yang rendah
Penyebabnya adalah rendahnya pendapatan, ketimpangan distribusi
pendapatan, rendahnya/buruknya pelayanan kesehatan, kurangnya sarana
pendidikan, dsb.
Pengukuran standar hidup ini dapat dilakukan dengan melihat jumlah
pendapatan yang kecil, perumahan yang tidak layak, kesehatan yang buruk,
pendidikan yang minim, angka kematian bayi yang tinggi, harapan hidup
relatif singkat dan kesempatan kerja yang sempit.
2. Produktifitas yang Rendah
penyebabnya adalah :
- Kekurangan input komplementer dalam proses produksi seperti
akumulasi modal, kecakapan manajerial, wirausaha, dan pengalaman kerja.
- Belum banyak lembaga-lembaga yang memadai untuk mendukung peningkatan produktifitas.
- Kualitas kesehatan fisik rendah sehingga produktifitas rendah, ini
karena pendapatan yang pas-pasan sehingga kualitas makanan tidak
memenuhi standar gizi.
3. Tingkat Pertumbuhan Penduduk Dan Beban Ketergantungan Yang Tinggi.
Dinegara berkembang, masih ada pendangan banyak anak banyak rezeki.
Rata-rata tanggungan 3-4 orang sehingga tidak sebanding dengan
pendapatan yang dimiliki.
4. Angkatan Kerja dengan Skill yang Rendah
Penyebabnya adalah tingginya tingkat melek huruf serta pola produksi yang masih tradisional.
5. Tingkat Pengangguran Penuh dan Terselubung yang Tinggi dan terus Tumbuh.
- Pengangguran Penuh
Penduduk usia kerja dan berkeinginan bekerja tapi tidak mendapatkan pekerjaan.
- Pengangguran Terselubung
Penduduk yang tampaknya bekerja tetapi sumbangannya terhadap perekonomian sangat kecil.
Penyebabnya adalah sempitnya lapangan kerja yang tidak sebanding
dengan jumlah angkatan kerja. Hal ini karena pemamfaatan sumberdaya yang
belum maksimal dan efisien.
6. Ketergantungan Terhadap Produksi Pertanian dan Ekspor Barang-Barang Primer.
Hal ini karena proporsi output pertanian sangat tinggi terhadap perekonomian, sementara sektor indutri sangat kecil.
Penyebabnya karena sebagian besar penduduknya berpendapatan rendah dan bekerja sebagai petani dan umumnya buruh tani.
Ketergantungan pada ekspor primer disebabkan karena penguasaan
teknologi yang rendah, serta jiwa wirausaha yang rendah yang umumnya
disebabkan karena rendahnya pendidikan.
7. Tingginya Proporsi Angkatan Kerja di Sektor Pertanian
Penyebabnya karena penduduk banyak bekerja disektor pertanian, dimana
keluarga-keluarga petani beberapa diantara dapat memproduksi surplus
yang cukup besar untuk mensuplai non pertanian namun jumlahnya relatif
kecil.
8. Ketidakcukupan Teknologi dan Kapital
Output per tenaga kerja di LDC (Less Development Country/Negara
Berkembang) rendah jika dibandingkan negara maju karena kapital per
tenaga kerja yang rendah.
Penyebabnya adalah hambatan proses produksi akibat kesenjangan
peralatan, mesin, serta rendahnya teknologi dan penguasaan teknologi
akibat skill yang rendah.
9. Rendahnya Tingkat Tabungan
Di LDC (Less Development Country/Negara Berkembang) tabungan domestik
sangat rendah karena pendapatan hanya cukup untuk konsumsi, bahkan
kurang. Akibatnya stock kapital rendah sehingga multiplier investasi
sangat kecil baik terhadap kesempatan kerja maupun perekonomian.
10. Dualisme Ekonomi
Meskipun secara umum LDC berpendapatan rendah, teknologi dan kapital yang kecil. Namun tidak seluruh sektor kondisinya demikian.
di LDC umumya terdapat pola perekonomian dualistik antara sektor pertanian dan indutri.
Pertanian biasanya bersifat tradisional dan dalam skala kecil tidak
membutuhkan kapital serta masih cenderung menggunakan teknologi
tradisional peninggalan nenek moyangnya.
industri biasanya dikelola oleh beberapa perusahaan kecil dengan sistem modern, berupa pertambangan mineral dan perkebunan.
perusahaan besar biasanya dimiliki oleh pihak asing, dengan pekerja
yang berasal dari luar (asing) untuk penggunaan teknologi sementara
untuk pekerja kasar umumnya berasal dari penduduk lokal.
11. Dominasi, Ketergantungan dalam Hubungan dan Perdagangan Internasional.
Umumnya penyediaan bantuan luar negeri, pembukaan akses pasar
produk-produk ekspor serta berbagai bentuk pinjaman berasal dari negara
maju menyebabkan ketergantungan negara berkembang.
Akibatnya dominasi perekonomian negara maju terhadap negara
berkembang sangat tinggi, misalnya dalam hal pinjaman dana yang
diberikan, transfer teknologi, investasi swasta, maupun akses pasar
internasional.
Keragaman karasteristik negara berkembang
Todaro (1998) menggambarkan 8 komponen pembeda karasteristik antar negara.
1. Ukuran dan Tingkat Pendapatan
Negara berkembang terentang dari negara kecl seperti Grenada dengan
penduduk 1 juta sampai negara besar seperti India dengan penduduk hampir
1 milyar.
Begitu juga dengan pendapatan, negara spt Grenada lebih mudah
mengatur distribusi pendapatannya meskipun kesulitan sumberdaya alam.
Namun India sangat pusing menghadapi masalah kependudukan meskipun
memiliki banyak sumberdaya alam.
2. Latar Belakang Sejarah
Hampir semua negara Asia dan Afrika adalah negara yang pernah
mengalami penjajahan. Masin-masing penjajah juga memiliki karasteristik
yang berbeda. Peninggalan penjajahan tsb spt infrastruktur, bangunan,
bahkan hal-hal yang sifatnya tidak riil seperti budaya serta aturan
kelembagaan yang sesuai dengan negara penjajahnya akan sangat menentukan
upaya yang harus dilakukan untuk mempercepat pembangunan ekonomi,
terutama bila dikaitkan dengan lamanya bangsa tersebut dijajah.
3. Karunia Sumberdaya Fisik Manusia
Kepemilikan SDA (Sumber Daya Alam) yang banyak belum tentu menentukan
pembangunan yang dilakukan berhasil, tapi ketersediaan SDM (Sumber Daya
Manusia) yang handal meskipun tidak banyak memiliki SDA sudah menjamin
pembangunan akan dapat mengangkat negara tsb menjadi negara maju.
Misalnya Indonesia vs Jepang.
4. Komposisi Etnik dan Agama
Negara LDC umunya memiliki beragam etnik dan agama. Keberagaman ini
akan sangat mempengaruhi proses pembangunan. Konflik antar agama/etnik
berpotensi menghambat proses pembangunan.
Misalnya Indo yang memilki beragam bahasa sangat sulit melakukan
pembangunan dan terancam mengalami disinterasi akibat seringnya konflik
etnik/agama terjadi akhir2 ini. Disisi lain, Singapura atau Hongkong
yang menjadi negara industri baru, cukup lancar proses pembangunnya
karena mempunyai etnis/agama yang relatif seragam.
5.Peran Pemerintah dan Swasta
Di Negara LDC peran pemerintah cenderung lebih besar dibandingkan
swasta, meskipun menganut sistem ekonomi campuran terkadang pemerintah
terlalu banyak melakukan intervensi sehingga peran swasta relatif kecil.
Akibatnya proses pembangunan sektor investasi juga relatif kecil
sehingga stimlan pembangunan cenderung lebih banyak pajak dan subsidi
yang melahirkan ketergantungan penduduk dan pengusaha (infant industri)
yang menyebabkan rendahnya kompetensi dalam perdagangan internasional.
6. Struktur Industri
Negara LDC sebagian besar adalah negara pertanian yang memiliki industri yang relatif kecil kontribusinya terhadap perekonomian.
7. Ketergantungan Ekternal, Ekonomi, Politik dan Kultural.
Negara LDC sebagian besar industrinya belum banyak menggunakan
teknologi maju. Kalaupun ada, sangat tergantung dari negara-negara maju
untuk menunjang proses pembangunannya. Terutama input teknologi
tersebut.
8. Politik, Kekuasaan dan Kelompok Kepentingan
sebagian besar negara LDC memiliki pemerintahan demokratis, namun demokratisnya tidak seperti di negara maju.
Kontrol politik di LDC hanya dipegang oleh sebuah elit politik yang
relatif kecil. Kelompok ini meliputi individu yang secera langsung/tidak
langsung memainkan peran penting dalam pemerintahan-para pemimpin
politik, perwira tinggi militer, pejabat sipil tingkat tinggi dan
eksekutif pada perusahan publik, pangeran, raja, pemilik tanah, dan
pebisnis besar. Inilah letak keragamannya.
CLOSING REMACH
Tentu saja terdapat perbedaan di antara negara-negara
berkembang…(akan tetapi) bila ada yang menganggap bahwa diantara mereka
sama sekali tidak ada persamaan, maka itu berarti setiap pembicaraan
mengenai negara-negara berkembang tidak akan ada artinya.
No comments:
Post a Comment